Senin, 30 April 2012

fungsi tari seudati


A.   Fungsi Tari Seudati
Tari seudati sendiri konon sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala di bagian Aceh pesisir dengan nama tari ratoh atau ratoih, yakni sebuah tarian yang biasa dipentaskansebelum memulai acara sabung ayam, dan juga tari yang dimainkan di malam bulan purnama untuk menyambut tibanya masa panen. Pendeknya, tari ini memang pada awal perkembangannya merupakan sebuah tarian untuk bersuka ria. Dalam ratoh tersebut, banyak kisah dan cerita yang terkandung di dalamnya dari kisah bahagia yang tercermin dari gerakannya yang dinamis atau kadang begitu murung ketika bercerita tentangsebuah kesedihan. Pun begitu dengan narrator yang mengiringi tarian ini. Semua kisahyang berbaur itu disampaikan dengan bahasa Melayu dialek Aceh yang khas.Dengan demikian jelaslah bahwa tari seudati merupakan hasil dari akulturasi budaya pasca masuknya Islam ke Aceh. Semua istilah yang semula dari budayatempatan berubah dan diubah menjadi nama-nama yang bernafaskan Islam. Istilah-istilah islam atau Arab itu tercermin dari istilah Syeh yang berarti pemimpin, Samanyang berarti delapan, dan Syair yang berarti nyayian Selain itu, syair-syair lagu pundipresentasikan dalam bahasa Arab dan bahasa daerah dengan memuat pesan-pesandakwah, sehingga pada akhirnya tarian ini dijadikan sebagai media dakwah untuk mengembangkan ajaran Islam. Tarian ini masih ada hingga sekarang, tetapi mengalami penambahan fungsi, yaitu sebagai media untuk menyampaikan informasi tentang perkembangan pemerintahan serta sebagai media hiburan. Dengan demikian, di masa-masa awal perkembangannya, tarian seudati berfungsi sebagai media dakwah. Namun,dalam konteks kekinian, selain berfungsi sebagai hiburan, tarian ini juga menyimbolkankekayaan budaya Aceh sekaligus sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada rakyat. Tarian ini juga sering dipertandingkan dikenal denganistilah Seudati Tunang yang kadang-kadang berlangsung sampai menjelang subuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar